Pemahaman Lumpuh Otak Pada Manusia

Lumpuh otak atau dikenali dengan cerebral palsy (CP) sebagai satu keadaan ada kerusakan jaringan otak yang 

irreversible dan tidak progresif. Keadaan ini terjadi semenjak dilahirkan dan terjadi masalah dalam perubahan otak. Lumpuh otak pada intinya ialah masalah pada gerakan dan bentuk badan.

Factor Resiko Lumpuh Otak

Ada beberapa factor yang dapat tingkatkan resiko berlangsungnya lumpuh otok. Misalnya:

Keadaan kesehatan ibu saat hamil, ada-tidaknya infeksi atau paparan toksik tertentu sepanjang kehamilan. Infeksi yang penting diwasadapi seperti, virus Rubella, stimegalovirus, sipilis, toksoplasmosis, atau virus Zika.

Penyakit tertetu yang diderita bayi bisa juga memacu berlangsungnya lumpuh otot. Misalkan, bakteri meningitis, virus ensafalitis, ikterus kronis yang tidak diatasi, dan pendarahan di otak (stroke yang terjadi dalam rahim)

Keadaan kehamilan tertentu seperti sungsang, berat tubuh lahir yang rendah, memiliki kandungan lebih satu bayi (jika satu ataupun lebih bayi wafat, resiko lumpuh otak akan meningkat), dan tercipta prematur.

Pemicu Lumpuh Otak

Lebih dari 50 % pemicu lumpuh otak tidak bisa ditegaskan. Tetapi, kemungkinan ini terjadi karena dampak dari cidera dalam otak yang terjadi saat sebelum perubahan otak prima karena perubahan otak berjalan sepanjang dua tahun awal.

Cidera-cedera yang terjadi sepanjang masa prenatal, perinatal, dan postnatal dapat mengakibatkan berlangsungnya lumpuh otak. Selain itu, lumpuh Judi Online otak bisa juga terjadi karena hipoksia atau infeksi sepanjang proses kehamilan.

Tanda-tanda Lumpuh Otak

Ada gejala-gejala lumpuh otak yang harus dicurigai, yakni seperti berikut.

Tonus otot abnormal: Tanda-tanda yang kerap ada, seperti hipotonik atau yang lebih umum yakni hipertonik.

Ada kisah ketertinggalan perubahan motorik, terutamanya pada tahun awal kehidupan.

Ketidakberhasilan merayap asimetris

Masalah perkembangan, khususnya ketidakberhasilan untuk berkembang.

Kenaikan refleks: Memperlihatkan ada lesi neuron motorik atas.

Keterbatasan atau tiadanya refleks bentukal atau defensif.

Selainnya beberapa hal di atas, ada juga gejala-gejala yang lain perlu dicurigai. Misalkan, masalah kecerdasaran, pandangan, pendengaran, dan berbicara, kejang, otot kaku, tremor, kesusahan saat menelan, jalan jinjit, atau terus-terusan mengluarkan air liur (ngiler).

Analisis Lumpuh Otak

Analisis lumpuh otak dilaksanakan berdasar tanda-tanda medis, skema dari perubahan, kisah keluarga, dan beberapa faktor lain dan pengamatan dari ketertinggalan perubahan motorik, abnormalitas tonus otot, dan bentuk badan yang tidak biasa ialah pertanda penting dalam menganalisis lumpuh otak. Disamping itu, diperlukan beberapa pengecekan khusus, seperti pengecekan pendengaran, pandangan, pungsi lumbal, EEG, CT scan kepala, dan psikis pasien.

Kompleksitas Lumpuh Otak

Hal yang penting jadi perhatian, lumpuh otak sebagai keadaan yang paling serius. Jika didiamkan tanpa pengatasan yang pas, lumpuh otak dapat munculkan beragam kompleksitas dalam tubuh, diantaranya:

Kekurangan pada otot.

Kontraktur atau pemendekan jaringan otot.

Penuaan awal.

Malnutrisi karena masalah menelan.

Permasalahan psikis seperti stres.

Memacu penyakit jantung dan paru-paru.

Penyembuhan Lumpuh Otak

Management pasien dengan lumpuh otak memiliki sifat individu dan berdasar tanda-tanda medis individu masing-masing dan memerlukan pendekatan multidisiplin. Pemulihan sebagai salah satunya interferensi mendalam yang direncanakan untuk menolong penyesuaian dan keterlibatan dengan arah kenaikan kualitas hidup pasien.

Untuk menangani keadaan lumpuh otot, ada dua specialist yang mainkan peran yang apat penting, yakni pakar saraf dan specialist penyembuhan pemulihan (physiatrists). Ke-2 nya berperanan dalam pengendalian obat antispasticity.

Pada keadaan ini, dokter bertanggung untuk memantau dengan ketat dan mengurus beragam kompleksitas klinis yang berkaitan dengan lumpuh otak.

Penangkalan Lumpuh Otak

Penangkalan bisa dilaksanakan dengan penyuntikan vaksin sejak awal kali saat sebelum program hamil dan pengujian antenatal yang teratur.