Apakah Depresi Bisa Membuat Rusak Otak Manusia ?
Stres ialah tipe masalah psikis kompleks yang membuat penderitanya bersedih, putus keinginan, dan tidak bernilai. Anda diduga alami stres bila beberapa gejala itu berjalan terus lebih dari dua minggu. Seorang yang diduga alami stres harus mendapatkan pengatasan klinis. Keadaan ini bukan hanya mempengaruhi konsistensi emosi, tetapi juga mengusik keproduktifan kerja, jalinan sosial, bahkan munculkan kemauan bunuh diri. Bagaimana Judi Online kerusakan otak semacam itu dapat terjadi karena stres?
Sepintas mengenai kasus stres di Indonesia
Riset terbaru berkaitan jumlah kasus stres di Indonesia belakangan ini dilaksanakan oleh Karl Peltzer (periset dari Kampus Limpopo, Afrika Selatan) dan Supa Pengpid (periset dari Kampus Mahidol, Thailand).
Hasil riset mengatakan jika jumlah kasus stres paling tinggi diketemukan pada bentang umur remaja dan dewasa muda.
Menurut riset itu, diambil dari intothelight.org, wanita berusa 15-19 tahun sebagai komunitas dengan angka stres tertinggi (32%), diikuti oleh lelaki berumur 20-29 tahun (29 persen), dan lelaki berumur 15-19 tahun (26 %).
Riset itu memperlihatkan jika trend angka stres di Indonesia condong turun bersamaan pertambahan umur. Maknanya, makin tua makin jarang-jarang diketemukan kasus stres baru.
Bagaimana kerusakan otak dapat terjadi karena stres
Diambil dari Healthline, stres mayor mengikutsertakan masalah pada tiga sisi khusus otak yang mencakup hippocampus, amygdala, dan korteks prefrontal. Stres mayor tersebut disimpulkan sebagai tipe stres berat atau stres medis. Stres mayor sebagai salah satunya dari 2 tipe stres yang tersering terdeteksi.
Berikut keterangan berkenaan kerusakan pada tiga sisi otak itu akibatnya karena stres berat:
1. Hipocampus
Hippocampus berada di dekat pusat otak. Sisi otak ini berperan untuk simpan masa lalu dan atur produksi kortisol. Kortisol ialah hormon yang hendak dikeluarkan saat Anda alami depresi, baik secara fisik atau psikis.
Permasalahan akan muncul saat kortisol yang dilepaskan banyaknya terlalu berlebih. Kandungan kortisol berlebihan dalam periode waktu panjang menjadi pertanda tanda-tanda stres. Kortisol yang dibuat berlebihan bisa menyusutkan sel saraf (neuron) dalam hippocampus otak. Ketika bertepatan, kandungan kortisol berlebihan akan perlambat produksi beberapa sel neuron baru.
Kerusakan yang ada karena stres di bagian otak ini kerap berbentuk sebagai masalah daya ingat periode panjang. Anda tidak dapat hasilkan memory periode panjang yang baru. Anda kemungkinan bisa mengingat lagi apa yang terjadi tempo hari tetapi tidak bisa ingat peristiwa 20 tahun kemarin, misalkan, yang terjadi saat sebelum hippocampus hancur.
Hippocampus tersebut jadi sisi dari mekanisme limbik. Mekanisme limbik ialah sisi otak yang turut serta dalam tanggapan sikap dan emosi. Khususnya saat tersangkut naluri dan sikap untuk tetap bertahan hidup, seperti cari makan, reproduksi dan menjaga turunan, dan tanggapan flight or flight (menantang atau larikan diri) saat hadapi oleh keadaan negatif atau penyebab depresi.
Karena itu saat sisi otak ini alami kerusakan karena, Anda kemungkinan tak lagi mempunyai keinginan untuk sekedar makan atau berhubungan sama orang lain.
2. Amygdala
Amygdala ialah sisi otak yang berperan untuk mengontrol tanggapan emosional dan pengenalan kode emosional ke orang lain. Amigdala bekerja untuk mengontrol tanggapan fisik dan mental yang berkaitan dengan ketakutan dan nafsu.
Pada pasien stres mayor, amigdala jadi membesar dan jadi lebih aktif karena paparan stabil pada kortisol yang banyaknya berlebihan.
Peranan amigdala yang terlampau aktif pada pasien stres sudah dihubungkan dengan munculnya tanda-tanda masalah kekhawatiran dan fobia sosial.
Bersama dengan kegiatan abnormal pada bagian otak yang lain, kerusakan amigdala yang terjadi karena stres akan mengakibatkan masalah tidur dan peralihan kegiatan. Hal yang lain perlu dicurigai ialah stres periode panjang bisa membuat pasiennya sakiti diri sampai ada kemauan bunuh diri.
Hal ini menggairahkan badan melepas hormon dan zat kimia dengan jumlah abnormal yang mengakibatkan kompleksitas lebih serius.
3. Korteks prefrontal
Korteks prefrontal berada pada bagian paling depan otak. Sisi otak ini bertanggungjawab untuk atur emosi, membuat keputusan, dan membuat memory.
Saat otak menghasilkan jumlah kortisol terlalu berlebih, korteks preforental jadi berkurang. Keadaan ini berpengaruh pada pengurangan empati pada pasien stres. Dampak ini terlihat ada pada wanita pasien stres pascapersalinan (postpartum depression).
Pada umumnya, demikianlah Slot Deposit Dana & Gopay karena stres pada kerusakan otak. Karenanya, tidak boleh sangsi untuk selekasnya konsultasi dengan psikiater atau psikolog untuk mendapatkan pengatasan yang akurat.
0 Comments