Header Ads Widget

Responsive Advertisement

Ini lah Yang Terjadi Pada Otak Ibu Saat Dengar Bayi Menangis Terus Menerus

Ini lah Yang Terjadi Pada Otak Ibu Saat Dengar Bayi Menangis Terus Menerus

Bayi menangis sebagai triknya berbicara. Entahlah itu menangis untuk memberitahu Anda jika dia lapar, haus, ngompol, takut, dan beragam keadaan yang lain yang membuat tidak nyaman. Ibu secara umum bisa lebih cepat memberi respon saat bayi menangis, dibanding sang ayah. Rupanya, kecepatan reaksi ibu untuk melakukan Agen Slot tindakan menentramkan bayi menangis dikuasai oleh kegiatan otaknya yang lain dibanding di saat-saat lain.


Otak ibu bekerja bisa lebih cepat serta lebih peka saat bayi menangis

Untuk orang luar yang menyaksikannya, tanggapan cepat ibu untuk menentramkan saat bayi menangis disebut sebagai perasaan keibuan. Namun, sebuah study di Journal of Neuroendocrinology mengatakan jika ada banyak sisi otak ibu yang bekerja lebih aktif saat dengar bayinya menangis. Beberapa bagian otak itu ialah suplementary motor, frontal inferior, temporal perkasa, otak tengah, dan striatum.


Tempat otak yang diaktifkan dalam riset ini bisa dilukiskan sebagai tempat "persiapan" atau "rencana", kata Robert Froemke, periset saraf dari New York University. Masalahnya keseluruh sisi otak itu bertanggungjawab pada pemrosesan pada rangsangan pendengaran, kecepatan pergerakan motorik, pengetahuan dan bicara, dan perawatan.


Kegiatan di beberapa bagian otak berikut yang nanti akan tentukan bagaimana tanggapan ibu saat bayi menangis. Tanggapan itu adalah mengusungnya, menggendongnya, menimang-nimang, dan ajaknya berbicara. Marc Bornstein, Ph.D, kepala sisi anak dan keluarga di National Institute of Child Health and Human Development mengatakan, ibu cuman perlu waktu sekitaran lima detik untuk melakukan tindakan demikian dengar bayi menangis.


Penemuan ini diambil kesimpulan sesudah lakukan penilaian kegiatan otak dari 684 ibu dari 11 negara saat berhubungan dengan bayinya yang menangis. Riset lain dilaksanakan dengan memakai peminda MRI pada 43 ibu baru di Amerika Serikat dan 44 ibu di Cina yang lebih eksper mengurusi bayi. Hasilnya juga sama: beberapa ibu mempunyai tanggapan yang sama saat dengar bayinya menangis.


Ada peralihan peranan otak pada ibu sebetulnya diawali sejak kehamilan. Peralihan peranan otak ini ikut dikuasai oleh kenaikan hormon dopamin sepanjang hamil untuk menyiapkan dianya jadi orang-tua.


Hormon oksitosin berperanan tentukan tanggapan ibu saat menyikapi tangisan bayi

Selainnya dopamin, hormon oksitosin berperanan besar dalam atur tanggapan ibu dalam menyikapi tangisan bayinya. Froemke mengatakan jika hormon ini mainkan peranan penting dalam merajut ikatan batin ibu dengan bayi sesudah lakukan eksperimen pada tikus.


Froemke menjelaskan jika hormon oksitosin menolong membuat otak ibu untuk memberi respon beragam keperluan anaknya. Beberapa riset mengatakan jika ibu yang melahirkan normal dan menyusui mempunyai tanggapan otak yang semakin kuat saat bayinya menangis dibanding ibu yang melahirkan secara caesar dan memberi susu formulasi untuk anaknya. Salah satunya argumen kuat yang memicu ini karena keterkaitan hormon oksitosin di ke-2 proses itu.


Masalahnya saat bayi didekatkan ke payudara untuk disusui, badan memacu oksitosin untuk banjiri otak. Oksitosin berperanan untuk tingkatkan ikatan, empati, dan rasa berbahagia yang lain yang menolongnya merajut jalinan yang kuat dengan bayinya.


Karena menangis ialah salah satu alat berkomunikasi bayi, karena itu otak ibu tercipta sebegitu rupa untuk pahami dan bereaksi secara eksklusif untuk memberi respon tangisan bayi.


Pusing sesudah jadi orangtua?

Mari masuk di komune parenting Hello Sehat dan dapatkan beragam narasi dari orangtua yang lain. Anda tidak sendiri!


Post a Comment

0 Comments